Title: The Stranger Incident
Author : ESH1608
Genre : Family, Drama
Main Cast : Wu Yifan aka Kris dan Sehun
Other Cast : Park Chanyeol dan yang lain mengikuti
Rating : T
Warning : OOC, Typo(s), DON'T LIKE IT DON'T READ IT
Summary : Kris Seorang Model dan actor merawat anak kecil berumur 10 tahun. Kris, Apakah dia benar-benar anakmu? / entahlah chanyeol!/ Keduanya hanya menghela napas. With Kris Daddy, Sehun Son and chanyeol uncle
.
.
~ The stranger Incident chapter 2 ~
.
.
"Ayah..paman..terima kasih!"
1 hari yang sangat cepat berlalu, setidaknya untuk seorang bocah berumur 10 tahun. pagi kedua yang di laluinya di rumah kris –ayahnya– begitukan seharusnya dia memanggil kris..emp entahlah! Semuanya masih tidak jelas untuk sehun, dia hanya ingin menjadi anak yang baik.
Hari ini begitu sepi, sehun membuka selimutnya lalu mengucek matanya pelan.. Tirainya belum terbuka dan matahari pun sepertinya belum memunculkan diri.
Sehun keluar dari kamar dan menemukan kris serta chanyeol tertidur dengan pose menggelikan tanpa pakaian dan hanya memakai boxer spongebob oh jangan lupakan patrick yang menyangsang manis di tubuh chanyeol. Sontak sehun menutup matanya. Ia alihkan pandangan kelain tempat dan menemukan botol serta gelas wine dimana – mana sepertinya mereka benar – benar minum dan mabuk tadi malam.
Tapi ini sudah tidak bisa di toleransi lagi, ia benar – benar lapar. Kemarin sehun bahkan tidak memakan atau meminum apapun, ia tertidur dikamar kris lalu terbangun dimalam harinya. Tapi sehun enggan keluar kamar karena ia yakin kris dan chanyeol sedang mabuk semalam.
Sehun memencet hidung kris, hingga kris tidak bisa bernapas dan terbangun. Kris baru saja akan berteriak namun saat ia membuka mata bocah itulah yang ada dihadapannya dengan mata bengkak dan hidung merah.
Ia mencoba duduk, seketika itu juga ia merasa seoul sedang mengalami gempa. Pusing yang menggila akibat wine tadi malam. Oke kris kau tidak boleh membentaknya…
" ada apa sehunnie?"
Apa – apaan ini? Anak ini memanggil namanya. Bocah berumur 10 tahun memanggil namanya tanpa embel – embel tuan atau paman atau ayah. Tenang kris kau tetap tidak boleh marah.
" kau lapar? Tunggu sebentar!"
Kris menendang – nendang chanyeol, berharap si jangkung ini bangun dan memberi makan sehun. Oke caranya berhasil!
" ada apa kris? setengah jam lagi!"
Bukannya bangun, chanyeol malah meringkuk. Kris menendang punggungnya lagi. Chanyeol yang gemas bangun dan langsung terduduk tetap dengan mata yang terpejam.
" kris, apakah hari ini seoul mengalami gempa?"
Sehun yang duduk di sofa abu tepat dihadapan keduanya hanya bisa menggeleng – gelengkan kepala.
" paman, bisa kah paman membuatkan aku sarapan?"
Chanyeol membuka sebelah matanya, ia menangkap sosok bocah kecil yang duduk bersila dihadapannya.
" siapa dia kris?"
"… a, dia anakmu kan? Aku baru ingat!" kris menatap sehun yang langsung menunduk.
Kris hendak berdiri tapi sebelumnya dia menatap chanyeol dan membisikkan sesuatu.
" kalau tidak ada dia, akan ku kuliti kau hidup-hidup"
" ha… ha… ha, aku bercanda kris"
Chanyeol mengalihkan tatapannya terhadap sehun yang masih menunduk dan memainkan ujung kaus birunya.
" sehunnie, kau lapar? Mau paman pesankan sesuatu?"
Sehun hanya mengangguk pelan tidak berani menatap chanyeol, air matanya sudah siap tumpah lagi. Tadi malam cukup ia menangis dan membuatnya kedua kelopak matanya bengkak. Ia masih ingat betul percakapan antara kris dan chanyeol tadi malam.
Pesanan fried chicken dan pizzanya datang bersamaan dengan kris yang baru saja membersihkan tubuhnya. Ia menatap sehun, dia bahkan lupa untuk mengganti baju sehun atau sekedar menawarinya makan malam. Ia malah memutuskan untuk mabuk bersama dengan manajer sekaligus sahabatnya itu.
Kris tidak tahu harus mengawalinya dari mana, karena sampai sekarang ia masih belum bisa mengingat dengan siapa ia pernah melakukan hingga akhirnya sehun ada di dunia ini. Dengan handuk putih tersampir di pundaknya, kris menghela napas dan bergerak mendekati sehun.
" sehunnie." sehun terkejut dan semakin menundukkan kepalanya
Sudah cukup keterkejutan ini kenapa harus ditambah dengan sehun yang ketakutan melihatnya padahal kemarin siang anak itu bertingkah sangat manis sambil mengucapkan terima kasih.
" katanya kau lapar, ayo makan."
Setelah berperang dengan logika, sehun akhirnya mengikuti kris menuju meja makan dimana chanyeol yang menggenggam pizza ditangan kanannya dan paha ayam di tangan kirinya berada, tanpa menggosok gigi plus tanpa mencuci muka.
" ayo sini sehun makan!"
Sehun masih menunduk dan dengan ragu mengambil sepotong dada ayam. Kris mengamatinya dengan lekat, mencari kesamaan antara dirinya dan sehun.
" sehun, apakah kau mengenalku?"
Sehun yang terkejut berhenti mengunyah dan menggeleng pelan.
" kau benar – benar tidak tau siapa aku? Atau… kau ingat ibu mu?" kris bertanya pelan
takut menyakiti sehun
Sehun lagi – lagi hanya menggeleng pelan. Sungguh ia benar – benar ingat kejadian tadi malam.
" kris sekarang apa yang akan kau lakukan? Ini hanya tinggal menunggu waktu media mencium isu ini."
" entahlah chanyeol, aku benar – benar tidak mengingatnya."
" bagaimana bisa? Saat ini aku berbicara bukan sebagai sahabatmu tapi sebagai manajermu."
" aku tidak tahu. Semuanya terlalu mendadak. Bagaimana jika sehun benar – benar anak ku?"
" itu hanya dirimu yang tahu, kris."
" apa aku harus menitipkannya kembali ke panti ?"
Sehun yang berada di balik pintu kamar kris itu terhentak, ia tidak ingin kembali ke masa paling mengenaskan dihidupnya. tinggal 3 tahun di panti dan 4 tahun bersama orang yang tidak dikenalnya membuatnya trauma. Bagaimana bisa orang yang katanya adalah ayahnya dengan gampang menyebutkan hal itu. Ia tidak bisa memecahkan misteri ini.
Sehun terlahir sebagai anak yang jenius, ia berpikir diatas rata – rata anak seusianya. Ia bisa mengerjakan matematika setingkat kelas 6 pada saat dirinya masih kelas 1. Tapi sehun tetap lah anak – anak yang tidak mengerti dunia dewasa. Ia mencoba merangkak pelan dan memahami setiap hal yang terjadi di hidupnya tapi tetap saja sehun tidak mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan.
Apakah orang tuanya tidak menginginkannya? Kenapa teman – temannya membully nya? Kenapa senior – seniornya memanfaatkannya ? dan kenapa orang dewasa menyakiti hati dan tubuhnya?
" atau kita ke kantor polisi ?" saran kris yang mendapat gelengan dari chanyeol
" jangan terlalu beresiko. Mungkin aku akan membawa sehun dan akan ku titipkan pada kyungsoo!"
" apa tidak apa – apa chanyeol?"
" entahlah , setidaknya itu yang bisa ku pikirkan saat ini."
Sehun mengingat betul percakapan tadi malam. Ia mulai merasa takut dan mensugesti dirinya bahwa seharusnya dia pergi saja yang jauh dan tidak usah menunggu kris di sudut apartemennya kemarin.
" sehun, kenapa kau diam? Aku bertanya apakah kau mau susu?"
Kris bertanya kembali dengan nada yang mulai tinggi, mencoba menyadarkan sehun dari lamunan dan aksi diamnya.
" apakah kau akan membuangku lagi seperti mereka?"
Chanyeol yang sedang mengoleskan saus diatas pizza mendadak menghentikan aktivitasnya begitu juga dengan kris yang sedang menuangkan susu kedalam gelas.
" kau ini bicara apa?"
" kau dan paman chanyeol akan membuangku lagi, kan?"
Kris dan chanyeol saling menatap satu sama lain.
" aku mendengarnya…..tadi malam." Lirih sehun
Oke terima kasih atas penjelasannya, kris menangkap maksud sehun. Ia meletakkan sebotol susu dan menghampiri sehun.
" siapa yang bilang aku akan membuangmu? Tadi malam aku merasa tidak mengatakannya."
Sehun mendongak menatap mata kris, mencari kebohongan di mata itu tapi tidak ada, sehun tidak menemukannya.
" kau bilang akan menempatkan aku ke panti lagi? Juga paman chanyeol bilang akan menitipkan aku kepada seseorang bernama kyungsoo."
" kau mendengar semuanya?" kris mulai kelimpungan, ia bingung bagaimana menjelaskannya pada anak berumur 10 tahun. Sekilas ia menatap chanyeol meminta bantuan, tapi chanyeol hanya mengedikkan bahunya.
" sehun, aku adalah seorang artis. Keberadaanmu akan berdampak besar pada karirku. Aku tidak membuangmu, hanya menitipkanmu kepada seseorang yang aku kenal. "
" memangnya kenapa dengan anak berumur 10 tahun yang tinggal dengan seorang artis, apakah itu sesuatu yang benar – benar buruk?"
" bukan begitu sehun, tapi…"
" tidak bisa kah kau menampungku setidaknya sampai aku tidak membutuhkan wali hanya sampai aku berumur 18 tahun?"
Kris tercengang bagaimana bisa anak ini tahu kalau ia bisa terlepas dari asuhan seseorang hingga ia berumur 18 tahun karena saat itu ia sudah tidak membutuhkan wali lagi.
" bagaimana kau tau tentang itu?"
" aku akan menjadi anak yang baik, tidak akan merepotkanmu. aku tidak butuh sekolah, IQ ku sudah melebihi 150 jadi aku tidak butuh sekolah. Kumohon kris…"
Semoga jantung mu masih baik – baik saja kris, kejadian dari kemarin hingga sekarang membuat jantungnya bekerja dengan ekstra. Sebenarnya ada apa dengan dunia ini?
" tapi sehun, keberadaan mu membuat karir ku mungkin saja memburuk!"
" kris…" sehun menggeleng cepat "…ayah.. aku berjanji jadi anak yang baik"
Air matanya kembali menetes, sehun saat ini sedang memeluk kaki kris. Ia tidak tahu harus melakukan apa agar kris percaya bahwa ia akan menjadi anak yang baik dan tidak merepotkan.
" jangan buang aku lagi, aku mohon…"
Kris hanya terpaku , tak tahu harus meresponnya seperti apa.
" aku mohon ayah, mereka jahat. Mereka memukulku dan memanfaatkan aku! Jangan buang aku lagi!" pelukannya di kaki kris semakin erat, chanyeol dibuat tidak bisa mengatakan apapun.
Kris mencoba melepaskan pelukan itu dengan sekuat tenaga. Sehun hanya menggeleng – gelengkan kepalanya dan semakin mengeratkan pelukannya. Apakah sebegitu bencinya kris dan takut karir yang telah dibangunnya hancur karena dirinya?
Kris menunduk dan membisikkan pelan di telinga sehun, akhirnnya sehun melepaskan pelukannya. Kris mengangkat sehun dan menggendongnya yang mulai menangis sesenggukan.
" aku berjanji menjadi anak baik, jangan buang aku ayah!"
Kris menggendongnya ke ruang tengah , sudah tidak diperdulikannya lagi pundaknya yang basah karena air mata sehun.
" berhentilah menangis sehun, uljima.."
Kris mulai terenyuh matanya mulai berkaca, entah dengan siapa ia melakukannya. Entah sehun anaknya atau bukan, ia sudah tidak peduli. Mungkin karirnya sebentar lagi akan berakhir, mungkin sebentar lagi fansnya akan meninggalkannya . Ia benar – benar tidak peduli.
" ayah tidak akan membuangmu, jadi jangan menangis."
Sehun mendongakkan kepalanya menatap kris yang berkaca – kaca.
" benarkah? Ayah berjanji?"
Kris menganggukkan kepalanya. mulai sekarang anggukan kepalanya itu akan membawa perubahan besar pada dirinya.
Sehun mulai berhenti menangis hanya sisa senggukan – senggukan kecil. Tapi dirinya masih enggan melepaskan diri dari gendongan kris. Sehun tidak peduli kris ayahnya atau bukan tapi saat ini hanya kris dan chanyeol yang di percayainya. Ya hanya mereka berdua.
" oh god, kris kau menangis?" chanyeol menghampiri kris dengan bola mata bulat dan
hampir keluar dan jangan lupakan segelas jus jeruk ditangannya. Kalau saja handphonenya tidak mati ia akan mengabadikan wajah tampan kris yang memerah dengan mata yang berkaca – kaca.
Seumur hidup ia mengenal kris, belum pernah chanyeol melihatnya menangis, paling dalam drama atau film yang di perankannya saja. Dan saat ini, ia menjadi saksi atas sejarah aktor hebat yang di gandrungi para wanita menjadi sangat melankolis karena bocah berumur 10 tahun.
" sialan kau!" kris hanya bisa mengumpat, benarkan hidupnya berubah..
" ayo turun ya, kau berat!"
Sehun lagi – lagi menggelengkan kepalanya. rambut hitamnya yang lembut itu bersentuhan dengan lehernya. Membuat kris merinding. Apakah benar hari ini ia menjadi seorang ayah tanpa seorang isteri atau sosok ibu untuk sehun? Oh tidak.. mengapa ia tadi mengiyakan permintaan sehun harusnya tadi ia menolaknya. Kris hanya menghentakkan kakinya sebal.
Chanyeol yang menyaksikan penderitaan kris mulai tidak tega, ia berjalan mendekati kris. Memberikan isyarat untuk melepaskan pelukannya dan ia akan menggantikan kris menggendong sehun. Awalnya sehun memberontak namun lama – kelamaan ia berhenti tepat ketika chanyeol mengelus punggungnya pelan.
" sarapan lah, aku yang akan menenangkannya."
Kris melangkah ragu ke arah meja makan, ia masih memperhatikan sehun dari kejauhan takut anak itu kembali menangis. Chanyeol hanya mengangguk mencoba meyakinkan kris bahwa sehun aman di tangannya.
Selama sehun dalam gendongannya chanyeol berpikir, ternyata ini yang membuat kris sampai berkaca – kaca. Tubuh kurus sehun membawa daya magnet yang begitu kuat. Saat chanyeol memeluknya, ia seakan dapat merasakan apa yang sehun rasakan. Seperti rasa sakit, kesepian dan ketakutan yang amat sangat.
Anak kecil ini pasti telah mengalami hari yang berat di hidupnya. Tanpa orang tua dan hidup terlunta – lunta. Selalu berpindah tangan layaknya barang. Terlintas sedikit saja walau hanya sedikit saja pikiran di otak chanyeol untuk menghukum berat kris karena telah melupakan hasil perbuatannya. Sehun merekatkan pelukannya di leher chanyeol,
" paman, jangan buang aku!"
" siapa yang akan membuang mu, hem?"
" jangan buang aku kepada seseorang bernama kyungsoo!"
Chanyeol menghela napas, apakah dulu seseorang di masa lalu sehun selalu mengatakan akan membuang sehun. Karena dari tadi anak ini hanya mengatakan kata – kata itu. Sudah jelas ia hanya akan menitipkan kepada kyungsoo adik perempuannya.
Tiba – tiba aura di sekeliling chanyeol mendadak gelap, ia sungguh mengkutuk orang – orang yang menyakiti keponakannya dimasa lalu. Apa keponakan? Apakah dengan ini ia mengakui sehun adalah anaknya kris.. chanyeol menghempaskan tubuhnya ke sofa tanpa melepaskan sehun. Kris hanya tersenyum melihat tingkah mereka dan melanjutkan sarapannya.
" hey chanyeol, lain kali jangan pesan ini untuk sarapan! Tidak baik untuk sehun.."
" ooooo,, kris,, ani.. Wu Yifan ayah seorang Wu Sehun. Jadi kapan kau akan mengenalkannya pada publik?"
Kris langsung tersedak..
" Mwo?"
~ to be continue ~